0

Pra UAN Paket B

6

Pra UAN Paket A

9

Kejar Paket A, B, C



Pengertian dari kejar Paket A, B, C

Pendidikan kesetaraan meliputi program Kejar Paket A setara SD ( 6 tahun) , Paket B setara SMP ( 3 tahun ), dan Paket C setara SMA ( 3 tahun ). Program ini semula ditujukan bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang kurang beruntung, tidak pernah sekolah, putus sekolah dan putus lanjut, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup.

Disamping itu dimaksudkan juga untuk masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai dampak dari perubahan peningkatan taraf hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada batasan usia dalam program kesetaraan ini. Pegawai negeri, ABRI, anggota DPR, karyawan pabrik banyak yang memanfaatkan program kesetaraan ini untuk meningkatkan kualifikasi ijazah mereka.

Definisi mengenai setara adalah sepadan dalam civil effect, ukuran, pengaruh, fungsi dan kedudukan. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No 20 / 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 26 Ayat (6) bahwa " Hasil pendidikan nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan."

Oleh karena itu pengertian pendidikan kesetaraan adalah jalur pendidikan nonformal dengan standar kompetensi lulusan yang sama dengan sekolah formal, tetapi kontens, konteks, metodologi, dan pendekatan untuk mencapai standar kompetensi lulusan tersebut lebih memberikan konsep terapan, tematik, induktif, yang terkait dengan permasalahan lingkungan dan melatihkan kecakapan hidup berorientasi kerja atau berusaha sendiri.

Dengan demikian pada standar kompetensi lulusan diberi catatan khusus. Catatan khusus ini meliputi: pemilikan keterampilan dasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (Paket A), pemilikan keterampilan untuk memenuhi tuntutan dunia kerja, dan pemilikan keterampilan berwirausaha (Paket C).

Perbedaan ini oleh kekhasan karateristik peserta didik yang karena berbagai hal tidak mengikuti jalur pendidikan formal karena memerlukan substansi praktikal yang relevan dengan kehidupan nyata.
2

PAUD



PAUD
( Pendidikan anak usia dini )
PAUD adalah Usia dini merupakan usia yang sangat penting dan menentukan bagi perkembangan anak sehingga disebut sebagai the golden age. Perkembangan anak usia dini sebenarnya dimulai sejak pranatal. Pada saat itu, perkembangan otak sebagai pusat kecerdasan terjadi sangat pesat. Setelah lahir, sel-sel otak mengalami mielinasi dan membentuk jalinan yang kompleks (embassy) sehingga nantinya anak bisa berfikir logis dan rasional. Selain otak, organ sensoris seperti pendengar, penglihatan, penciuman, pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan juga berkembang pesat. Sedikit demi sedikit anak dapat menyerap informasi dari lingkungannya melalui organ sensoris dan memprosesnya menggunakan otaknya. Perkembangan ini demikian pentingnya sehingga mendapat perhatian yang cukup luas dari para pakar psikologi/pendidikan, yang menyatakan bahwa pendidikan untuk anak usia dini harus disesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Prinsip tersebut dinamakan praktek-praktek yang sesuai dengan perkembangan anak (developmentally appropriate practice atau DAP) (Bredekamp, S., 1987).
Perkembangan anak usia dini yang sangat kompleks dan memiliki arti yang sangat penting tersebut tentu tidak dapat dipandang secara sederhana. Optimalisasi perkembangan anak (termasuk kecerdasan jamaknya) memerlukan pengkondisian yang kondusif. Orang dewasa perlu memfasilitasi perkembangan anak dengan menciptakan kondisi yang memungkinkan anak berkembang secara optimal. Hal ini berarti profesionalitas orang dewasa sangat dituntut untuk membantu agar anak dapat berkembang. Namun pada kenyataannya, penciptaan kondisi yang dilakukan oleh orang dewasa termasuk tenaga pendidik di lembaga pendidikan anak usia dini (termasuk TK) masih memprihatinkan. Pemberdayaan lingkungan dan sumber belajar belum dimanfaatkan secara optimal dalam memfasilitasi perkembangan anak. Tidak sedikit orang tua yang menuntut bahwa di TK semestinya diberikan pelajaran membaca, menulis berhitung sebagaimana layaknya di SD. Hal ini terjadi karena SD-SD favorit justru mengadakan ujian masuk yang mempersyaratkan lulusan TK bisa membaca dan menulis serta berhitung dengan lancar.
 
Copyright © PKBM DARUSSALAM